My Journey as an Intern at Produktifkuy
Pada malam hari tanggal 16 Januari 2023 lalu, aku tercengang melihat sebuah notifikasi masuk ke emailku yang memberikan kabar bahwa aku lolos seleksi dan diterima pada program intern yang bulan Desember lalu aku daftarkan. Aku sempat merasa bahwa ini hanya prank. Karena, bukankah tidak mungkin aku lolos seleksi sedangkan sainganku di luar sana yang mendaftar ke program ini ada lebih dari 2.000 peserta?
Tapi, aku usahakan untuk menerima prank ini dan menghubungi contact person yang tertera. Awalnya aku cuma mau memastikan apa benar itu namaku yang tertulis di daftar intern yang lolos? Eh, rupanya aku malah dimasukkan ke dalam grup Internkuy 4 — CEO Analyst. Walah, bukan prank ternyata, batinku menyadari pada saat itu.
So, tempatku menjalani magang sampai bulan Juli nanti adalah sebuah start up digital yang bergerak di bidang pendidikan, namanya Produktifkuy. Nah, karena bentuk perusahaannya digital, jadi semua pekerjaan kami kerjakan secara online. Start up ini pertama kali didirikan pada tahun 2020 oleh tiga orang mahasiswa UGM yaitu Esther, Willy, dan Daffa. Kerjaan kami adalah menyediakan konten dan program-program bermutu yang dapat meningkatkan kecerdasan dan produktivitas generasi muda Indonesia, seperti tips belajar, info-info seputar dunia akademis dan non akademis, Mentorkuy, Webinar Series, Careerkuy, sampai Volunteerkuy.
Selain lokasi magang, kalian juga pasti bertanya-tanya divisi apa sih tempatku magang saat ini? Kok nama grup chatnya CEO Analyst? Ngapain tuh kerjaannya?
Divisi tempatku magang saat ini dinamakan CEO Analyst, guys. Supaya mudah dimengerti, CEO Analyst mirip dengan divisi internal atau PSDM di organisasi mahasiswa. Tugas kami adalah memantau kinerja internal perusahaan, menjadi konsultan dan penasihat divisi lain, serta menjadi leader dari proyek-proyek besar perusahaan. Sejauh ini, kami sudah menyelenggarakan rangkaian Anniversary Event dengan narasumber ternama dan lebih dari 300 peserta, menjadi supervisor divisi lain, dan sekarang sedang sibuk menyiapkan acara volunteer (ada yang berminat? ^^).
Jujur saja, awalnya aku mendaftar program magang ini karena pada liburan semester kemarin aku sangat bosan, tidak ada kerjaan, dan gabut. Aku sendiri bukan tipe orang yang suka menganggur lama-lama. Jadilah aku mendaftar ke perusahaan ini setelah melihat salah satu temanku mem-posting twibbon pendaftaran di Instagramnya. Dan ternyata … Produktifkuy sukses besar menghilangkan ke-gabut-an di liburan semesterku itu. Hari-hariku segera penuh disibukkan dengan beradaptasi dan menjalani berbagai proker yang sudah ditetapkan.
Meskipun sibuk, aku menjalaninya dengan senang hati karena di sini aku bertemu dengan banyak teman-teman yang baik dan suportif, terutama di CEO Analyst. Entah bagaimana Tuhan selalu memberkatiku dengan mengirimkan teman-teman yang luar biasa di tiap kegiatan non akademis yang aku ikuti, seperti contohnya di Dema Fisipol dan tempatku magang saat ini. Aku bersyukur bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan seperti Kak Jess, Kak Balqis, Kak Dzaky, Kak Zie, Kak Nay, Cindy, dan Dinda. Mereka dengan ajaibnya dapat mengurangi beban pekerjaan kami dari yang tadinya sulit dan berat menjadi lebih ringan dan menyenangkan.
Meski belum pernah bertemu satu sama lain, kami berdelapan menjadi dekat dengan cepat. Bahkan sekarang kami sering membicarakan hal-hal di luar pekerjaan, menggosip, sampai curhat dan misuh bareng-bareng. Aku pribadi cukup suka dengan iklim kerja divisi kami. Kami memiliki manager yang tegas dan seorang vice manager yang baik dengan tingkat kesabaran yang super tinggi. Mereka berdua memang cukup kontras, tapi tak apa, justru jadi saling melengkapi bukan?
Selain itu, wah, rasanya kurang lengkap kalau aku tidak menyinggung team leader divisi kami yang luar biasa. Tadinya tidak mau aku sebut karena takut kalau dia membaca ini dia jadi besar kepala. Tapi, bagaimanapun juga, dia jelas memiliki peran besar dalam menjaga kondisi internal divisi kami. Namanya Kak Zie. Dia orangnya baik, sabar, dan kadang suka ngelucu walau garing. Dia adalah orang yang kalau kami sedang takut, misuh, atau marah-marah karena ada masalah akan kirim pesan “Gapapaa guys gapapaaa. Bisaa kok bisaa, kita kerjain pelan-pelan yaa. Semangattt!!”
Hahahaha, maaf ya, Kak Zie, anggotamu ini banyak yang sumbunya pendek.
Kurang lebih seperti itu, guys, yang menjadikanku tidak menyesal telah iseng mendaftar intern saat liburan semester lalu. Aku jadi bisa bertemu banyak teman baru dan tentunya mendapatkan banyak pelajaran selama dua bulan terakhir. Saat masih awal-awal magang di bulan Januari lalu, aku agak kesulitan dengan sistem kerja yang sangat rapih, terstruktur, dan cepat. Tapi, kini aku sudah mulai terbiasa dengan ritme kerja perusahaan ini.
Menjalani magang di semester awal benar-benar melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatifku sebab kami diharuskan merancang berbagai program besar dengan menghadirkan sesuatu yang baru agar tidak monoton dari tahun sebelumnya. Aku juga jadi lebih teliti mengecek semua hasil kerjaku supaya tidak terjadi kesalahan. Kerja cepat dan kerja cerdas juga merupakan salah satu skill yang aku dapatkan ketika bekerja di CEO Analyst. Waktu magang kami hanya enam bulan sedangkan kami memiliki banyak program besar yang menanti di depan sana. Jadi, kami harus pandai-pandai mengatur time management dengan bekerja secara cepat dan cerdas agar semua proker dapat terlaksana dengan baik dan membawa manfaat besar bagi generasi muda Indonesia.
Meskipun kendala dan hal-hal menyebalkan tak jarang menghampiri, jujur, aku bersyukur bisa menjalani program ini di semester 2 perkuliahanku. Karena kalau tidak, mungkin aku tidak akan kenal dengan tujuh temanku itu, belajar serta bekerja bersama dengan mereka. Perjalananku ini baru 1/3 dari total keseluruhannya, masih ada empat bulan lagi di depan sana dengan berbagai cerita dan pelajaran baru yang akan hadir sampai waktu magangku selesai nanti.
So, let’s enjoy the moment dan jalani kegiatanmu dengan penuh semangat, La!
